TABULASI SILANG (CROSS TABULATION)
Tabulasi
silang menggambarkan hubungan dari dua variabel atau lebih yang mana
hubungan tersebut bukan merupakan hubungan sebab akibat. Pada tabulasi
silang ini dapat diketahui distribusi frekuensi bersama dari dua atau
lebih kategori.Tabulasi Silang ada dua yaitu tabulasi silang dua dimensi
dengan tabulasi silang tiga dimensi. Pada kesempatan kali ini akan
dijelaskan mengenai tabulasi silang dua dimensi.
TABULASI SILANG DUA DIMENSI
Berikut
adalah struktur tabel kontingensi i x j, dimana i adalah banyaknya
kategori dari suatu variabel dalam baris dan j adalah banyaknya kategori
dari suatu variabel dalam kolom.
Lajur
|
||||
Baris
|
1
|
2
|
....
|
j
|
1
|
n11
|
n12
|
...
|
n1j
|
2
|
n21
|
n22
|
....
|
n2j
|
i
|
ni1
|
ni2
|
nij
|
Contoh tabulasi silang dua dimensi dengan ukuran ixj (2x2)
Pil KB
|
Mengidap Kanker
|
Total
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
Ya
|
23
|
34
|
57
|
Tidak
|
35
|
132
|
167
|
Total
|
58
|
166
|
224
|
Contoh tabulasi silang dua dimensi dengan ukuran ixj (2x3)
shift
|
pagi
|
sore
|
malam
|
cacat
|
45
|
55
|
70
|
tidak cacat
|
905
|
890
|
870
|
Ingat : tabel dua dimensi bukan
berarti 2x2 (variabel ke-1dan variabel ke-2 memiliki dua kategori)
melainkan hubungan dari dua variabel,,Boleh saja 5x7 (variabel ke-1
memiliki 5 kategori dan variabel ke-2 memiliki 7 kategori). Semakin
banyak kategori maka menyebabkan jumlah cell yg harus terisi semakin
banyak. Hal ini menyebabkan sampel yg digunakan harus semakin banyak
agar memenuhi syarat.Tabulasi silang mensyaratkan nilai harapan atau
expected count dari masing masing cell yang kurang dari 5 tidak boleh
melebihi 20%. Misalkan terdapat 3 dari 9 cell memiliki nilai harapan
atau expected count kurang dari lima maka dianggap tidak memenuhi
syarat. Hal ini dikarenakan 3/9= 0.3333 atau 33,33%, nilai ini lebih
dari 20 %. Tabulasi silang juga dapat digunakan untuk menguji
independensi.
UJI INDEPENDENSI
UJi independensi digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel dan hanya dua variabel.
Hipotesis :
Ho: Tidak ada hubungan antara variabel A dan variabel B
H1: Ada hubungan antara variabel A dan variabel B
Statistik uji:
Dapat menggunakan chi square atau Maksimum likelihood
Keterangan :
nij = banyaknya pengamatan dari baris ke i dan kolom ke-j
eij = nilai ekspektasi dari baris ke i dan kolom ke-j
cara menghitung eij
Kejadian
|
B1 B2
|
Total
|
A1
A2
|
n11 n12
n21 n22
|
n1.
n2.
|
Total
|
n.1 n.2
|
n..
|
n1.= n2. = ni.
n.1 = n.2 = n.j
nb: contoh menyusul
CONTOH :
Kasus hasil produksi yang cacat atau tidak pada masing-masing shift dengan alfa 0,025
Cara :
1.Hitung n1. , n2. , n.1 , n.2 , n.3 , dan n.. seperti tabel diatas
2.Hitung nilai eij seperti hasil yg ada dlm tabel di bawah ini dengan rumus yg sudah dijelaskan di atas
3. Hitung nilai G kuadarat seperti rumus yg sudah dijelaskan
Hasil : nilai G kuadrat sebesar 6.194, nilai tabel chi square dengan alfa 0.025 dan derajat bebas 2 (ingat df=(i-1)(j-1)=(2-1)(3-1)=2) sebesar 3.378. Sehingga nilai G kuadarat > nilai tabel chiquare maka Tolak Ho maka ada hubungan antara banyaknya cacat dengan shift.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar